Ada sepasang suami istri yang telah hidup terpisah. Mereka sebenarnya tinggal di rumah yang berdampingan tapi ada anak sungai di tengah-tengah mereka. Ada banyak kesalahpahaman sebab mereka sama-sama tidak mau memahami pasangannya.
Suatu kali ada seorang tukang kayu yang sedang mencari pekerjaan. Kebetulan laki-laki itu memiliki banyak kayu dan ia meminta untuk dibuatkan pagar. Laki-laki itu percaya penuh kepada tukang kayu dan meninggalkannya untuk urusan pekerjaan.
Setelah beberapa hari, laki-laki itu kembali dan betapa terkejutnya ketika bukan pagar indah yang ia dapati melainkan sebuah jembatan. Di atas jembatan itu ia melihat istrinya melambaikan tangan. Laki-laki itupun menyambut kehadiran istrinya kemudian memeluknya. Sang istri mengungkapkan permintaan maaf kepada suaminya dan begitu pula sebaliknya.
Dalam sebuah hubungan, ada dua isi kepala yang berbeda dan juga dua karakter, terlebih lagi ketika berbeda kebudayaan. Ada banyak perbedaan yang jika tidak dilihat dengan kasih maka akan menimbulkan banyak pertengkaran. Kunci agar hubungan tetap harmonis adalah dengan menghargai perbedaan dan memahami pasangan masing-masing, selain itu jika timbul kesalahpahaman maka tidak ada salahnya untuk meminta maaf terlebih dahulu, sebab maaf adalah jembatan penghubung dalam ikatan keluarga.
Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran.
Amsal 19:11
DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.
Sumber : www.renungankristiani.com