Air Pembawa Harapan

Baca: Yohanes 4:4-14

4:4 Ia harus melintasi daerah Samaria.

4:5 Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf.

4:6 Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.

4:7 Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: “Berilah Aku minum.”

4:8 Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan.

4:9 Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: “Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?” (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)

4:10 Jawab Yesus kepadanya: “Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup.”

4:11 Kata perempuan itu kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?

4:12 Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?”

4:13 Jawab Yesus kepadanya: “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,

4:14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.”

Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! —Yohanes 7:37

Tom dan Mark telah membawa kesegaran dalam hidup anak-anak yang mereka layani. Itu tampak jelas dalam video yang menampilkan sekelompok anak berpakaian lengkap yang menari-nari kegirangan di bawah pancuran air. Mereka mandi di pancuran untuk pertama kalinya dalam hidup mereka. Tom dan Mark bekerja sama dengan gereja-gereja di Haiti untuk memasang penyaring air pada sumur-sumur, supaya warga lebih mudah menikmati air bersih yang tidak lagi tercemar oleh bibit penyakit. Akses kepada air bersih telah memberikan harapan baru bagi warga setempat.

Yesus menyebutkan tentang “air hidup” dalam Yohanes 4 untuk menjelaskan sumber kesegaran yang abadi. Dalam keadaan lelah dan haus, Yesus meminta minum kepada seorang perempuan Samaria (ay.4-8). Permintaan ini berlanjut kepada percakapan dan Yesus kemudian menawarkan “air hidup” kepada perempuan itu (ay.9-15)—air yang akan menjadi sumber kehidupan dan pengharapan, seperti “mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal” (ay.14).

Kita menemukan apa yang dimaksud dengan air hidup ini ketika kita lanjut membaca kitab Yohanes, yaitu ketika Yesus berkata, “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum,” dan ini menyatakan bahwa siapa saja yang percaya kepada-Nya, “dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.” Yohanes menjelaskan, “Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh” (7:37-39).

Melalui Roh Kudus, orang-orang percaya dipersatukan dengan Kristus dan mendapat akses kepada kuasa, pengharapan, dan sukacita yang tiada habis-habisnya di dalam Allah. Seperti air hidup, Roh Kudus hidup di dalam diri orang percaya, sehingga kita terus-menerus disegarkan dan diperbarui.—Alyson Kieda

WAWASAN
Sejak zaman para nabi, Israel telah menanti-nantikan zaman kemesiasan ketika air kehidupan rohani yang memperbaharui akan mengalir dari bait suci di Yerusalem (Yehezkiel 47:1-12; Yoel 3:18; Zakharia 14:6-9). Mengantisipasikan hari itu, pada perayaan Hari Raya Pondok Daun yang digelar setiap tahun, imam besar Israel menimba air dari kolam Siloam di luar Yerusalem dan memimpin prosesi ke dalam kota di mana ia mencurahkan air tersebut ke mezbah bait suci. Yesus menyatakan diri-Nya bukan saja sebagai sumber air hidup melainkan juga bait suci Allah yang hidup (Yohanes 2:18-21; 4:10-14). —Mart DeHaan

Bagaimana Yesus telah memuaskan dahagamu oleh Roh Kudus-Nya? Bagaimana kamu akan membagikan apa yang Yesus telah lakukan bagimu?

Ya Allah, terima kasih untuk karunia Roh-Mu yang kudus. Bekerjalah dalam diri kami agar hidup kami dapat menuntun orang lain kepada-Mu.

Sumber: warungsatekamu.org

Tidak ada seorangpun dalam hidup ini yang menyukai masalah. Tetapi masalah tidak bisa kita hindari. Saat ini kami mengajak kamu untuk coba merenungkan bagaimana cara kita bisa keluar dari masalah itu . Ternyata jawabannya cuma satu. Apapun masalahnya, jawabannya ada pada Injil.

Kenapa Injil? Injil itu adalah kasih Tuhan kepada manusia. Injil disini bukan dalam konteks agama tapi kasih Tuhan kepada manusia. Siapapun orangnya,dalam hati kecilnya percaya bahwa ada Tuhan yang menjadikan semuanya.

Untuk itu saat ini kalau kamu sedang menghadapi sesuatu dalam hidup percayalah dan datanglah kepada Injil itu yang adalah Yesus Kristus Tuhan.

Dalam dunia ini tidak ada siapapun kecuali Yesus Kristus Tuhan yang pernah berkata Akulah Jalan, Akulah Kebenaran dan Akulah hidup. Semua manusia hidup kalau tidak menemui jalan berarti dia ketemu jalan buntu.Jadi bagaimanapun keadaanmu saat ini, datanglah kepada Yesus.

Kalau kamu ingin mengenal siapa Yesus lebih lagi, silahkan chat dengan kami.
Silahkan Whatsapp ke:
Whatsapp: +62 889-1466-144

Untuk kalangan sendiri

Leave a Comment