Sumber Artikel: Jawaban.com |
Pada waktu saya berangkat kerja, saya tidak berada dalam keadaan sakit. Tapi saat saya sampai di kantor, saat melakukan kegiatan seperti biasa, tahu-tahu saya merasa sakit secara mendadak. Ibu Tutik Marsudi merasakan kesakitan yang sangat di bagian perutnya. Saat itu juga ia dibawa pulang ke rumah oleh seorang temannya.
Dokter mendiagnosa adanya masalah di ginjal ibu Tutik. Merasa tidak puas saya kembali ke dokter lain di tempat saya bekerja. Melihat hasil laboratorium, dokter ini mengatakan bahwa ginjal saya mengalami kerusakan. Secara manusia saya “down”, saya merasa selama ini telah melayani Tuhan secara maksimal. Saya pikir tidak akan ada lagi hal-hal yang seperti ini. Dokter itu juga mengatakan hal-hal yang menakutkan, saya harus segera masuk rumah sakit, dan itu tidak bisa ditunda-tunda. Suatu malam ibu Tutik terbangun. Ada suara yang mendorong ibu Tutik untuk datang kepada Tuhan dan berdoa memohon kesembuhan.
Marsudi, suami Tutik juga dilanda kecemasan. Tutik tahu dengan pasti kepada siapa dia harus berharap ketika dia sakit. Tutik percaya Yesus yang sudah mati di kayu salib sanggup menyembuhkan segala penyakit. Beberapa hari kemudian setelah kejadian itu, ibu Tutik menjalani hari-harinya dengan ucapan syukur. Dia kembali memeriksakan diri ke dokter.
Dalam masa-masa kesukaran dan kesulitan hidup kita harus ingat bahwa pengharapan hanya ada dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. |
Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. (Roma 5:5-6) |
