Saya dulu selalu percaya dengan apa yang dikatakan oleh orang lain. Apa yang saya dengar, itulah yang saya anggap sebagai kebenaran. Waktu itu ada seorang teman saya yang berkata buruk tentang teman saya lain dan saya pun percaya. Kemudian saya ikut-ikutan berpikiran buruk tentang teman saya yang lainnya itu. Pada akhirnya saya sadar bahwa apa yang teman saya katakan itu hanyalah fitnah. Saya terlambat mengetahuinya dan saya merasa sangat berdosa.<\/p>\n

Apa yang kita dengar dari orang lain, terlebih saat membicarakan sesamanya, belum tentu benar adanya. Kesukaan iblis dalam memecah belah persaudaraan salah satunya adalah dengan cara fitnah. Fitnah biasanya timbul karena iri hati. Saat kita tidak bisa menjaga telinga kita, maka perkataan yang kita dengar itu akan menguasai hati kita dan kita menjadi berdosa.<\/p>\n

Berhati-hatilah dalam mendengar. Saat hidup kita dikuasai oleh Roh Kudus, maka hati dan pikiran kita tidak akan pernah bisa tercemar oleh perkataan-perkataan negatif dari orang lain. Kita juga perlu berhati-hati saat menggunakan mulut kita, perkatakanlah yang baik jika ingin kehidupan kita menjadi berkat untuk kemuliaan Allah.<\/p>\n

Seperti sedap-sedapan perkataan pemfitnah masuk ke lubuk hati. Seperti pecahan periuk bersalutkan perak, demikianlah bibir manis dengan hati jahat.<\/strong><\/em><\/p>\n

Amsal 26:22-23<\/strong><\/em><\/p>\n

 <\/p>\n

 <\/p>\n

 <\/p>\n

 <\/p>\n

 <\/p>\n

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:<\/p>\n

Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
\nSaya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
\nDan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
\nSaya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
\nSaya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN. <\/p>\n

Sumber : www.renungankristiani.com<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Saya dulu selalu percaya dengan apa yang dikatakan oleh orang lain. Apa yang saya dengar, itulah yang saya anggap sebagai kebenaran. Waktu itu ada seorang teman saya yang berkata buruk tentang teman saya lain dan saya pun percaya. Kemudian saya ikut-ikutan berpikiran buruk tentang teman saya yang lainnya itu. Pada akhirnya saya sadar bahwa apa yang…<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":12599,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_mi_skip_tracking":false,"footnotes":""},"categories":[4],"tags":[],"class_list":["post-12598","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-renungan"],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/12598","targetHints":{"allow":["GET"]}}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=12598"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/12598\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":12600,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/12598\/revisions\/12600"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/12599"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=12598"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=12598"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=12598"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}