Kemarin saya dan teman-teman mengunjungi sebuah yayasan di mana banyak tedapat anak-anak yang berkebutuhan khusus. Ada salah satu anak yang lumpuh juga tuna rungu. Anak itu ingin pergi ke ruang belajar tanpa menggunakan kursi roda. Salah satu teman saya harus membuatnya tetap berdiri dengan menyangga tubuhnya dan teman yang lain membantu menggerakkan kakinya. Sementara itu seorang lain berusaha menangkap keinginannya melalui bahasa tubuh. Yang kami pikirkan saat itu adalah, sungguh luar biasanya para pembina di yayasan ini di mana mereka begitu sabar melayani anak-anak itu.<\/p>\n

Ada banyak belajaran yang bisa diambil dari para pengurus yayasan itu di mana hidup yang sesungguhnya bukanlah hidup untuk melayani diri sendiri melainkan orang lain. Saat kita melayani orang lain dengan sangat baik, maka sama halnya kita telah melayani Tuhan. Tidak hal yang paling berguna di dunia ini selain menjadi berkat bagi sesama.<\/p>\n

Apakah kita sudah melayani sesama dengan hati? Apakah kita adil dalam melayani mereka atau memilih-milih siapa yang layak kita layani? Sudahkah kita menyadari bahwa Tuhan hadir melalui senyum sesama kita yang telah kita tolong?<\/p>\n

Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.<\/em><\/strong><\/p>\n

Kolose 3:23<\/em><\/strong><\/p>\n

 <\/p>\n

 <\/p>\n

 <\/p>\n

 <\/p>\n

 <\/p>\n

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:<\/p>\n

Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
\nSaya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
\nDan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
\nSaya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
\nSaya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN. <\/p>\n

Sumber : www.renungankristiani.com<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Kemarin saya dan teman-teman mengunjungi sebuah yayasan di mana banyak tedapat anak-anak yang berkebutuhan khusus. Ada salah satu anak yang lumpuh juga tuna rungu. Anak itu ingin pergi ke ruang belajar tanpa menggunakan kursi roda. Salah satu teman saya harus membuatnya tetap berdiri dengan menyangga tubuhnya dan teman yang lain membantu menggerakkan kakinya. Sementara itu…<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":12626,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_mi_skip_tracking":false,"footnotes":""},"categories":[4],"tags":[],"class_list":["post-12625","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-renungan"],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/12625","targetHints":{"allow":["GET"]}}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=12625"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/12625\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":12627,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/12625\/revisions\/12627"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/12626"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=12625"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=12625"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=12625"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}