Dalam hidup kita selalu diperhadapkan pada pilihan dan keputusan. Kadang kita bingung dalam memilih jalan mana yang harus ditempuh. Konflik antara keinginan, kenyamanan dan kebebasan hidup menjadi suatu hal yang tidak mudah dilalui.<\/p>\n

Hidup dalam jalan Tuhan adalah hal terbaik yang seharusnya menjadi pilihan setiap manusia, namun adakalanya kita tidak memahami apakah sesuatu hal merupakan jalan Tuhan atau jalan kita.<\/p>\n

Jalan Tuhan pasti mengandung unsur kasih setia, adapun kasih itu sabar, kasih itu murah hati, kasih itu tidak cemburu, kasih itu tidak memegahkan diri dan tidak sombong, kasih itu sopan, tidak mencari keuntungan diri sendiri, kasih itu tidak pemarah, tidak menyimpan kesalahan orang lain, kasih itu sabar menanggung segala sesuatu (1 Korintus 13:4-7). Jika setelah kita tinjau sesuatu yang kita sedang kita akan pilih dan lakukan bertentangan dengan paramater kasih tersebut di atas, berarti kita sedang memilih jalan kita sendiri dan bukan jalan Tuhan.<\/p>\n

Jalan Tuhan juga memiliki unsur kebenaran, yaitu Firman yang adalah kebenaran mutlak karena Yesus adalah kebenaran itu sendiri. Jadi jika akan mengambil suatu keputusan dan pilihan, mari kita cocokkan dahulu dengan Firman Tuhan, kalau ternyata jalan yang akan kita pilih tidak sesuai dengan Firman, maka itu bukan jalan Tuhan. Dan jika kita berjalan bukan di jalan Tuhan, maka jalan kita tidak akan mendapat perkenanan dari Tuhan dengan apa yang kita jalani, karena kita sedang berseberangan dengan Tuhan.<\/p>\n

Oleh karena itu, mari kita melangkah dalam tuntunan Tuhan dan memilih jalan yang merupakan jalan Tuhan sehingga hidup kita akan baik-baik karena Ia memberkati dan menyertai jalan kita. Sekalipun mungkin terkadang kita tidak nyaman karena keinginan kita tidak selalu sesuai dengan jalan Tuhan, namun percayalah, bahwa jalan-Nya adalah jalan yang terbaik dan terindah serta sempurna bagi hidup kita, karena Dia sangat mengasihi kita. Selamat memilih jalan Tuhan dan berjalan bersama Dia selamanya dalam damai sejahtera.<\/p>\n

Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya.<\/strong><\/em><\/p>\n

Mazmur 25:10<\/strong><\/em><\/p>\n

 <\/p>\n

 <\/p>\n

 <\/p>\n

 <\/p>\n

 <\/p>\n

 <\/p>\n

 <\/p>\n

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:<\/p>\n

Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
\nSaya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
\nDan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
\nSaya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
\nSaya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN. <\/p>\n

Sumber : www.renungankristiani.com<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Dalam hidup kita selalu diperhadapkan pada pilihan dan keputusan. Kadang kita bingung dalam memilih jalan mana yang harus ditempuh. Konflik antara keinginan, kenyamanan dan kebebasan hidup menjadi suatu hal yang tidak mudah dilalui. Hidup dalam jalan Tuhan adalah hal terbaik yang seharusnya menjadi pilihan setiap manusia, namun adakalanya kita tidak memahami apakah sesuatu hal merupakan…<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":13732,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_mi_skip_tracking":false,"footnotes":""},"categories":[4],"tags":[],"class_list":["post-13731","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-renungan"],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/13731","targetHints":{"allow":["GET"]}}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=13731"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/13731\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":13733,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/13731\/revisions\/13733"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/13732"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=13731"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=13731"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=13731"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}