Kesaksian di bawah ini merupakan kesaksian seorang hamba Tuhan yang menceritakan peristiwa yang di alami salah seorang teman baiknya.<\/div>\n

<\/div>\n

Istri saya dan saya menggembalakan sebuah gereja. Seorang pria yang akhirnya menjadi teman baik saya, biasanya membawa putrinya yang berusia enam tahun ke sekolah minggu. Dia selalu mengantarkan putrinya dan pergi, saya bertanya-tanya dimana gerangan orang tuanya. Dia sendiri tidak pernah datang ke sekolah Minggu maupun gereja.<\/div>\n

<\/div>\n

Suatu hari saya melompat di depan mobilnya dan menghentikan dia. Saya ingin bercakap-cakap dengannya. Ia tahu siapa saya dan itu adalah yang terakhir kali saya melompat ke depan mobilnya. Tetapi ia tancap gas dan segera melaju. Saya dengan sigap melompat kesemak semak. Ia tidak mau berbicara dengan seorang pendeta.<\/div>\n

<\/div>\n

Suatu hari saya menerima suatu telpon, Suaranya seperti menangis. Ia berkata,\u201dPendeta Schambach?\u201d<\/div>\n

Saya bertanya ,\u201dSiapa ini?\u201d Itu adalah suara ayah gadis kecil itu. Saya berkata,\u201dOh, pasti ada masalah. Anda memanggil nama saya. Anda berusaha melindas saya ketika kita bertemu terakhir kali. Ada masah apa?\u201d<\/div>\n

Ia menjawab,\u201dSaya di rumah sakit.\u201d<\/div>\n

Saya berkata,\u201dApa yang terjadi dengan anda?\u201d<\/div>\n

\u201cSaya tidak apa-apa, tapi putri saya\u2026\u2026\u201d<\/div>\n

Gadis itu adalah buah hati ayahnya. \u201cApa yang terjadi?\u201d Saya bertanya.<\/div>\n

Ia bercerita bahwa keluarganya datang berkunjung. Ketika anak-anak sedang bermain di kebun belakang, salah seorang temannya mengambil sebuah paku berkarat dan melemparnya dan \u2026. Crusss\u2026.mengenai dan menhancurkan bola matanya. Dan sekarang operasi pengangkatan terpaksa harus dilakukan.<\/div>\n

<\/div>\n

\u201cOh begitu\u201d saya berkata,\u201d Biarkan dokter mengoperasinya.\u201d Kita hanya bisa berdoa.\u201d<\/div>\n

\u201cTapi\u2026.putri saya. Menghendaki sesuatu yang lain. Ia ingin pak pendeta mendoakan dia. Karena dia percaya bahwa Seperti Tuhan Yesus bisa menyembuhkan orang buta, demikian ia juga percaya pak pendeta bisa berdoa dengan mengoles minyak urapan maka ia akan sembuh. Itu yang dikatakan putri saya. Sebagaimana yang sering diajarkan disekolah minggu.\u201d<\/div>\n

Anak-anak memiliki iman.<\/div>\n

\n\u201cBaiklah,\u201d kata saya,\u201d saya akan datang kesana segera!\u201d<\/div>\n

\u201cTolong tahan dulu agar dokter jangan mengoperasinya dulu, Izinkan iman anak anak yang bergerak menjangkau pertolongan kuasa Tuhan\u201d<\/div>\n

Sesaat tiba di rumah sakit, salah seorang dokter bekata , pak pendeta, saya tidak tahu apa yang akan anda lakukan, tapi tolong cepat sedikit, mata anak ini sudah pecah dan terinfeksi oleh paku yang berkarat!\u201d<\/div>\n

Langsung saya bergegas masuk ke dalam ruang Unit Gawat Darurat, dimana anak itu dirawat sebelum operasi. Jenifer demikian nama anak itu. Saya tidak pernah melupakan wajahnya yang cantik dan mungil. Disana ia terbaring sambil sesekali merintih menahan sakit. Dengan mata terbalut perban.<\/div>\n

<\/div>\n

\u201cSaya tahu pak pendeta pasti datang\u201d sapa Jenifer perlahan.
\n\u201d Saya Percaya Tuhan Yesus pasti jamah saya, ketika pak pendeta berdoa untuk saya.\u201d Tambahnya lagi.<\/div>\n

Sebagai seorang hamba Tuhan, saya terharu mendengar dan melihat kegigihan anak gadis murid sekolah minggu ini.<\/div>\n

Saya mengeluarkan minyak urapan dari saku saya, kemudian menuangkan ke atas mata yang terbalut perban. Tetapi dokter yang melihatnya langsung setengah berteriak,\u201d Apa yang anda lakukan? Perbuatan anda ini akan memperparah infeksi di matanya!\u201d<\/div>\n

Tapi saya tidak perduli dengan dokter tersebut, karena saya tahu waktunya tidak banyak. Langsung sehabis menuang minyak diatas mata anak gadis ini, saya berdoa singkat,\u201d Tuhan, Engkau sanggup lakukan perkara ini, tolong berkarya-lah sesuai
\niman yang dimiliki anak ini\u201d Setelah selesai berdoa, saya berkata pada dokter tersebut yang dari tadi terus memperhatikan saya,\u201d Sudah selesai, dokter, sekarang giliran anda.\u201d Kata saya.<\/div>\n

<\/div>\n

\u201cMinyak apa itu, apa itu minyak suci atau sejenisnya?\u201d Tanya dokter tersebut.<\/div>\n

\u201cAh Bukan, ini hanya minyak goreng biasa seperti yang dipakai istri saya untuk
\nmembuat ayam goreng.\u201d Kata saya sambil sedikit tersenyum pada dokter tersebut.<\/div>\n

Dokter tersebut hanya tersenyum kecut dan bergegas membawa gadis tersebut ke ruang operasi sambil menggelengkan kepala tanda tidak mengerti.<\/div>\n

<\/div>\n

Tapi satu hal yang terjadi. Setelah saya menunggu hampir 20 menit berikutnya, dokter tadi keluar dari ruang operasi sambil terheran-heran ia menemui saya.<\/div>\n

\u201cIni belum pernah terjadi sebelumnya.\u201d Kata dokter itu keheranan. \u201cWaktu kami tim dokter akan melakukan operasi pengangkatan bola mata, tepatnya ketika kami membuka perban yang menutupi bola mata ini yang telah pecah, Saya bersama
\nrekan dokter lain hanya bisa bingung\u2026. Mata anak ini Sudah Utuh kembali, seperti tidak terjadi apapun. Ini luar biasa. Hanya Tuhan yang bisa lakukan itu.\u201d Kata dokter sambil keheranan.<\/div>\n

Spontan saya berteriak ,\u201d Halleluya\u201d
\nSesuatu memang telah terjadi dan itulah Mukjizat.<\/div>\n

<\/div>\n

Mari menjadi Garam & Terang dunia melalui kesaksian hidup kita yang memberkati.<\/p>\n

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:<\/p>\n

Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
\nSaya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
\nDan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
\nSaya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
\nSaya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN. <\/p>\n

Sumber: http:\/\/forum-kirsten.blogspot.com<\/p>\n<\/div>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Tuhan Yesus tidak berubah, dahulu, sekarang sampai selamanya. Kalau Dulu Dia menyembuhkan, sekarangpun Tuhan masih tetap menyembuhkan. Kalau dulu Dia adalah Tuhan yang membangkitkan orang mati, Sekarangpun, Dia tetap Tuhan yang sanggup lakukan itu. Apapun masalah yang saudara hadapi, jangan menyerah, karena Pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat. Selalu tepat pada waktunya. Kesaksian di bawah ini…<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":15014,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_mi_skip_tracking":false,"footnotes":""},"categories":[3],"tags":[],"class_list":["post-15013","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-kesaksian"],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/15013","targetHints":{"allow":["GET"]}}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=15013"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/15013\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":15015,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/15013\/revisions\/15015"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/15014"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=15013"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=15013"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=15013"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}