Indra Saragih lahir dari keluarga yang sangat menghormati tradisi, salah satunya tradisi yang menekankan anak laki-laki sebagai pewaris. <\/span>Sebagai anak laki-laki satu-satunya, Indra seharusnya sangat disayang. Namun, hal itu tidak terjadi. Segala keputusan apapun, mamanya yang mendominasi.<\/p>\n Saat sang mama menghukumnya, sang papa tidak pernah mau ikut campur dan kurang tegas. Indra merasa bahwa seakan-akan papanya tidak pernah ada untuknya. Sampai akhirnya, Indra tidak pernah dekat dengan papanya.<\/p>\n \u201cSaya sering katakan kepadanya, \u201cKaulah anak kebanggaan bapak satu-satunya\u201d tetapi saya tidak pernah menunjukkannya,\u201d cerita sang ayah, Ramenson Saragih. Mungkin itulah yang pada akhirnya membuat Indrasakit hati kepada sang ayah.<\/p>\n \u201cPapa itu perginya pagi, pulangnya larut malam jadi jarang aku ketemu sama dia gitu.\u201d cerita Indra. Untuk mengobrol saja, rasanya tidak pernah mereka lakukan. Jika membuat janjian, maka papanya ingkar janji. Indramerasa papanya lebih mementingkan pekerjaan daripada keluarganya. Hal itu berlanjut dari kecil sampai dia dewasa.<\/p>\n Suatu hari, Indra pun menyampaikan perasaannya kepada papanya. Dia katakan bahwa papanya hanya bisa mengatakan kepada orang lain tentang kebanggaannya namun tidak pernah ada pembuktian. Buktinya, Indramerasa ditelantarkan oleh papanya.<\/p>\n Jadi, setiap kali orangtuanya memberi perintah, dia tidak pernah mau mengikutinya. Indra pun mulai memberontak di luar rumah. Di luar rumah, dia tawuran dan saat memukul lawannya, yang dia bayangkan adalah papanya.<\/p>\n Tahun 1998, Indra melanjutkan studinya ke Jogja. Di sana, hidupnya seperti lepas dari belenggu. \u201cTanpa pemantauan orang tua, segala sesuatu yang saya lakukan itu benar, menurut versi saya. Saya merasa I\u201dm free.\u201d jelasnya.<\/p>\n Di sanalah pertama kali Indra mengenal dunia malam, obat-obatan, dan juga minuman keras selama dua semester semasa kuliah pertamanya. Di sana juga, ketika dalam keadaan mabuk dan kumpul bersama teman-temannya baik pria maupun wanita, dia pun mulai mengenal seks.<\/p>\n \u201cIndra, lu masih perjaka ga?\u201d tanya salah satu temannya<\/p>\n \u201cMasih\u2026\u201d<\/p>\n \u201cWah, goblok. Masa cuma dipakai buat kencing doang,\u201d kata temennya ketika itu, mencoba menyesatkan Indra. Itulah awal pertama kalinya Indramelakukan hubungan intim dengan seorang wanita.<\/p>\n Awalnya, Indra begitu takut. Dia takut wanita tersebut hamil. Namun, ketika wanita tersebut tidak hamil, Indra mulai bertambah berani. Dia pun berulang kali melakukan hal tersebut. Baginya, seks dan minuman merupakan hal yang biasa. Dia menganggap hal itu sebagai prestasi. Dia tidak pernah menyesal akan perbuatannya, uang yang sudah dikeluarkan.. sampai suatu malam.<\/p>\n Malam itu, Indra bermimpi. Di mimpi itu Tuhan datang kepadanya dan berkata, \u201cSaya tidak mengenal kamu.\u201d Di situ seolah-olah rekaman kehidupannya terulang lagi. Tentang tawurannya, pengenalannya akan dunia malam, mabuk, free seks. Indra pun kemudian terbangun sambil menangis dan menjerit-jerit.<\/p>\n \u201cSaya bilang sama Tuhan, \u201cSaya minta ampun, Tuhan. Saya salah. Tuhan, kalau memang saya tidak layak, udah panggil aja saya. Saya udah mengecewakan orangtua saya, saya sudah mengecewakan masa depan saya, bahkan saya sudah mengecewakan Engkau, Tuhan. Maafkan saya Tuhan, saya minta ampun.\u201d\u201d<\/p>\n Beberapa hari setelah mimpi itu, Indra diajak oleh temannya ke sebuah konser. Di sanalah perubahan terjadi di dalam hidup Indra. \u201cWaktu ditantang, \u201cSiapakah dari antara kalian yang mau terima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, dan kalau kamu merasa najis dan sebagainya dan sebagainya, maju ke depan.\u201d Waktu altar call itu, saya lari dari belakang ke depan, saya terobosi itu orang-orang dan di situ saya bilang, \u201cSaya mau terima Tuhan Yesus\u201d\u201d<\/p>\n \u201cWaktu saya didoakan, sepertinya ada yang terlepas. Ada belenggu yang Tuhan lepaskan dan Tuhan lembut banget ngomong sama saya, \u201cSaya sudah menebus engkau. Saya sudah mati di kayu salib untuk tebus kamu. Kau berharga. Indra, kau berharga.\u201d Buat saya, saya merasa apapun dosa yang sudah saya perbuat, apapun perbuatan yang saya perbuat, semuanya terlepas. Saya menang.\u201d<\/p>\n Enam bulan setelah kejadian itu, Indra meminta ampun kepada orangtuanya. \u201cSaya minta maaf, saya sudah berdosa. Saya pernah membenci kalian.\u201d Kata Indra kepada orangtuanya ketika itu. Kemudian, Indra pun membasuh kaki kedua orangtuanya.<\/p>\n Melalui kejadian itu, keluarga Indra dipulihkan. \u201cWaktu Indra membasuh kaki saya, saya pun minta ampun kepada Tuhan karena sudah tidak berlaku seperti bapak kepada anaknya. Saya kaget karena anak saya membasuh kaki saya sementara saya sendiri belum pernah membasuh kaki orangtua saya..\u201d kisah sang ayah.<\/p>\n Kejadian demi kejadian yang membawa Indra kembali kepada Tuhan itulah yang akhirnya memulihkan keluarga mereka. Akhirnya, Indra pun lulus setelah kuliah selama empat setengah tahun. Kehidupan kelamnya pun telah Tuhan pulihkan. Indra sekarang telah menikah dan mempunyai seorang putri yang cantik. Hubungan dengan orangtuanya pun semakin hari semakin baik. \u201cTuhan teramat sangat baik buat hidup saya\u2026\u201d tutup Indra. Tuhan juga teramat sangat baik buat kehidupan kita semua.<\/p>\n <\/p>\n Sumber Kesaksian : Indra Saragih<\/strong><\/p>\n <\/p>\n <\/p>\n <\/p>\n Mari menjadi Garam & Terang dunia melalui kesaksian hidup kita yang memberkati.<\/p>\n DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:<\/p>\n Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya. Sumber: www.yhs.net<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" Indra Saragih lahir dari keluarga yang sangat menghormati tradisi, salah satunya tradisi yang menekankan anak laki-laki sebagai pewaris. Sebagai anak laki-laki satu-satunya, Indra seharusnya sangat disayang. Namun, hal itu tidak terjadi. Segala keputusan apapun, mamanya yang mendominasi. Saat sang mama menghukumnya, sang papa tidak pernah mau ikut campur dan kurang tegas. Indra merasa bahwa seakan-akan papanya tidak pernah ada untuknya. Sampai akhirnya, Indra tidak pernah dekat…<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":15044,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_mi_skip_tracking":false,"footnotes":""},"categories":[3],"tags":[],"class_list":["post-15043","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-kesaksian"],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/15043","targetHints":{"allow":["GET"]}}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=15043"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/15043\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":15045,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/15043\/revisions\/15045"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/15044"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=15043"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=15043"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=15043"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}
\nSaya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
\nDan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
\nSaya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
\nSaya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN. <\/p>\n