Suasana hati yang tidak baik atau biasa disebut badmood merupakan hal biasa. Bukan hanya remaja, orang dewasa pun kerap mengalami badmood. Seringkali kita tak tau bagaimana mengontrol mood yang sudah turun dan ingin menaikkan kembali. Seharusnya kita sebagai anak-anak Kristus punya cara sendiri untuk mengembalikan mood tersebut. Bagaimana caranya? So, Check this out!
\nKENDALIKAN DIRI
\nSeringkali bad mood membuat emosional manusia tidak terkendali. Emosi yang tidak terkendali menyebabkan manusia marah-marah gak jelas. Dengan mengendalikan diri kita bisa jauh lebih tenang sehingga kita terhindar dari emosi yang meledak-ledak. Dengan kita mengendalikan diri juga kita tidak menyakiti perasaan orang lain, karena biasanya orang yang sedang bad mood akan melampiaskan kemarahannya pada orang lain.
\nBERDOA PADA TUHAN
\nDengan mendekatkan diri pada-Nya hati kita merasakan ketenangan. Sebesar apapun usaha kita untuk mengendalikan diri tapi kalau kita tidak dekat dengan Tuhan kita tidak akan merasa tenang. Seperti dalam Mazmur 62:5 dikatakan \u201cHanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku\u201d. Jadi kiranya kita selalu menjalin kedekatan dengan Tuhan dan niscaya ketenangan itu hadir dalam hidup kita.
\nTETAP TERSENYUM
\nTersenyum merupakan suatu tindakan yang cukup sepele namun memiliki dampak yang besar bagi kehidupanmu. Saat dalam situasi yang tidak menguntungkan, jangan lantas terbawa suasana melainkan tetaplah tersenyum dan hadapi situasi kurang beruntungmu dengan kepala dingin.Senyum merupakan sebuah tindakan kecil yang dapat menghilangkan bad mood dengan cepat. Bahkan sejumlah penelitian menyebutkan bahwa tersenyum dapat menghasilkan efek tubuh yang baik. Ekspresi pada wajah nyatanya memberi dampak yang begitu besar bagi suasana hati seseorang.
\nBERISTIRAHATLAH
\nSalah satu penyebab emosi yang tidak stabil adalah kelelahan. Tubuh yang terlalu diforsir untuk bekerja akan cepat lelah dan menyebabkan pikiran kacau sehingga timbulah bad mood. Dengan beristirahat kita bisa me-manage tubuh kita sehingga pikiran kita juga dapat beristirahat dan tidak stress.
\nPERGI BERLIBUR
\nBukan hanya dengan beristirahat saja, otak atau pikiran kita juga perlu kita refresh. Dengan pergi berlibur bersama keluarga, teman ataupun pasangan, kita juga bisa quality time dengan orang terkasih. Pilihlah tempat wisata yang bernuansa alam, karena wisata alam memberi aura positif untuk kita yang sedang stress dan bad mood. So, kalau kalian sedang stress dengan rutinitas kalian, berliburlah karena otak juga perlu hiburan.
\nNah, itulah 3 cara ampuh untuk mengatasi bad mood. Ingat HATI YANG GEMBIRA ADALAH OBAT, kalau hati kita gembira segala sesuatu akan terasa ringan. Jesus bless you!
\nSumber: http:\/\/www.generasihero.com<\/p>\n

 <\/p>\n

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:<\/strong>
\nSaya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
\nSaya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
\nDan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
\nSaya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Egkau.
\nSaya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Suasana hati yang tidak baik atau biasa disebut badmood merupakan hal biasa. Bukan hanya remaja, orang dewasa pun kerap mengalami badmood. Seringkali kita tak tau bagaimana mengontrol mood yang sudah turun dan ingin menaikkan kembali. Seharusnya kita sebagai anak-anak Kristus punya cara sendiri untuk mengembalikan mood tersebut. Bagaimana caranya? So, Check this out! KENDALIKAN DIRI…<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":1721,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_mi_skip_tracking":false,"footnotes":""},"categories":[4],"tags":[],"class_list":["post-1720","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-renungan"],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1720","targetHints":{"allow":["GET"]}}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=1720"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1720\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":1722,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1720\/revisions\/1722"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/1721"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=1720"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=1720"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=1720"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}