Sobat Generasihero, awal karir Pica dimulai pada 2008. Ceritanya waktu itu Pica ditawarin jadi model sampul free megazine. Pada saat itu, ia belum punya ketertarikan sama dunia modelling. \u201cAku ngga tertarik sama dunia modelling, tapi tawaran untuk foto terus bermunculan,\u201d bebernya.
\nRupanya Pica ngga cuma dapat tawaran modeling, ia juga ditawari membintangi beberapa video klip seperti Slank \u2018Kilav\u2019 dan Bondan and Fade2Black \u2018Kita S\u2019lamanya. Setelah itu, Pica dapat tawaran jadi presenter acara TV \u2018Roda Gila\u2019.
\n\u201cSelain itu aku juga berakting di FTV. Namun, ngga pernah serius jalanin pekerjaan itu, karena aku masih fokus kuliah,\u201d kata cewek yang sejak kecil suka berinterasksi dengan kamera ini.
\nKemudian pada tahun 2010, pemilik tinggi badan 167 cm ini coba ikutan kontes kecantikan , Miss Indonesia 2010. Pica bersyukur banget, pada ajang tersebut Pica berhasil mendapat predikat Miss Kulit Cantik. \u201cAku masuk 10 besar finalis Miss Indonesia 2010 dan memenangkan kategori Miss Kulit Cantik. Akhirnya aku dikontrak sebagai Brand Ambasador Sariayu Martha Tilaar sampe sekarang.\u201d Nah, sejak saat itu Pica dapat berbagai tawaran membintangi iklan dan presenter.
\nSobat, Pica melihat semuah hal yang terjadi dalam hidupnya merupakan kasih Tuhan. \u201cSetiap hari saya mengalami kasih Tuhan. Mulai dari bangunt tidur, ya Tuhan beri malam yang nyenyak buat saya, matahari di pagi hari, bahkan ketika sedih pun, itu adalah anugerah Tuhan karena dengan itu kita dapat merasakan kebahagiaan,\u201d ujar jemaat Gereja Katolik Santo Stefanus, Cilanda, Jakarta Selatan ini.<\/p>\n

Cewek kelahiran Jakarta, 27 Februari 1988 ini mengaku kalo ia ngga biasa dengan pegaulan bebas. Makanya ia kaget kalo melihat ada beberapa komunitas muda yang terjerumus dalam pergaulan bebas. \u201cAku cukup kaget kalo lihat beberapa komunitas yang anggap pergaulan bebas itu biasa. Puji Tuhan, iman kepada Tuhanlah yang jadi benteng aku untuk ngga ikut arus negatif.\u201d
\nBy the way, Pica kasih pesan nih, buat Sobat Generasihero, \u201cMasa depan bangsa ada ditangan generasi muda, yaitu kita, terutama anak-anak muda yang hidup di zaman sekarang. Jadi kita harus punya tekad yang kuat untuk bersama-sama membuat Indonesia semakin maju\u201d
\nPica juga nambahin nih caranya agar kita bisa membuat Indonesia semakin maju, antara lain mengedepannkan edukasi dan melatih skill dan mengikuti berbagai kegiatan positif. \u201cSemua itu untuk meningkatkan kualitas hidup dan juga jangan lupa untuk selalu berbagi kepada sesama, apapun bentuknya. Ngga harus selalu materi, tapi berbagi kebahagiaan\u201d
\nSumber: http:\/\/www.generasihero.com<\/p>\n

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
\nSaya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
\nSaya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
\nDan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
\nSaya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Egkau.
\nSaya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Sobat Generasihero, awal karir Pica dimulai pada 2008. Ceritanya waktu itu Pica ditawarin jadi model sampul free megazine. Pada saat itu, ia belum punya ketertarikan sama dunia modelling. \u201cAku ngga tertarik sama dunia modelling, tapi tawaran untuk foto terus bermunculan,\u201d bebernya. Rupanya Pica ngga cuma dapat tawaran modeling, ia juga ditawari membintangi beberapa video klip…<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":1831,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_mi_skip_tracking":false,"footnotes":""},"categories":[3],"tags":[],"class_list":["post-1830","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-kesaksian"],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1830","targetHints":{"allow":["GET"]}}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=1830"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1830\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":1832,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1830\/revisions\/1832"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/1831"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=1830"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=1830"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=1830"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}