Shalom,
\nSaat ini iblis terus bergerak untuk melepaskan ketakutan dan kekuatiran untuk membelenggu hidup setiap orang sehingga tidak bisa meraih janji Tuhan. Hanya dengan hidup dalam pengharapan kepada Tuhan, yang bisa memberikan kebebasan dari belenggu iblis. Pengharapan kepada Tuhan tidak akan sia-sia, hidup akan lepas dari ketakutan dan kekuatiran, karena kita percaya penuh Tuhan pasti bekerja untuk memberikan yang terbaik dalam hidup kita.
\n“Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku.”
\n( Mazmur 62:6 )
\nSahabatku, apakah saat ini kamu masih hidup dalam belenggu ketakutan dan kekuatiran?
\nHiduplah di dalam Tuhan dan berharaplah kepadaNya. Di saat kamu hidup di dalam Tuhan, ada damai sejahtera yang dicurahkan untuk mengganti semua ketakutan dan kekuatiranmu. Dan disaat kita mau hidup di dalamNya, kuasaNya pasti bekerja sempurna membawa pemulihan bagi hidupmu.
\nTuhan Yesus Kristus memberkatimu
\nSumber: Kembali Pada Yesus
\nDOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
\nSaya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
\nSaya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
\nDan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
\nSaya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Egkau.
\nSaya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Shalom, Saat ini iblis terus bergerak untuk melepaskan ketakutan dan kekuatiran untuk membelenggu hidup setiap orang sehingga tidak bisa meraih janji Tuhan. Hanya dengan hidup dalam pengharapan kepada Tuhan, yang bisa memberikan kebebasan dari belenggu iblis. Pengharapan kepada Tuhan tidak akan sia-sia, hidup akan lepas dari ketakutan dan kekuatiran, karena kita percaya penuh Tuhan pasti…<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":1849,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_mi_skip_tracking":false,"footnotes":""},"categories":[4],"tags":[],"class_list":["post-1848","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-renungan"],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1848","targetHints":{"allow":["GET"]}}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=1848"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1848\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":1850,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1848\/revisions\/1850"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/1849"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=1848"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=1848"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=1848"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}