Dengan pengguna lebih dari 2 miliar, CEO Facebook, salah satu media sosial terpopuler saat ini, Mark Zuckerberg mengatakan bahwa ia ingin mendekatkan manusia melalui media sosial. Mungkin memang benar, sebagian besar manusia lebih tertarik dengan komunitas media sosial dari pada komunitas gereja. Tapi ada beberapa alasan mengapa \u2018gereja\u2019 Zuckerberg tidak akan pernah menggantikan gereja Allah.<\/p>\n
Yesus mengatakan, iblis tidak akan pernah menang melawan GerejaNya. Dari awal pertumbuhan gereja, banyak sekali orang-orang yang berusaha menghentikan pertumbuhan gereja. Namun, yang bisa kita lihat saat ini, gereja Tuhan terus berkembang. Kita harus yakin dan percaya, apapun yang terjadi, gereja Tuhan tidak akan pernah gagal. Karena kita adalah orang-orang yang lebih dari pemenang.<\/p>\n
Kita hidup dalam kelompok masyarakat. Facebook mungkin memang menjembatani orang-orang untuk berkomunikasi dan berkomunitas. Komunitas di dunia maya berbada jauh dengan komunitas didunia nyata. Komunitas didunia nyata akan lebih bermakna karena mereka dapat berinteraksi langsung dan melakukan kegiatan bersama-sama.<\/p>\n
Sama halnya dengan komunitas yang berfondasikan Kristus, tidak hanya memiliki hubungan yang lebih sehat, mereka bisa berkumpul bersama untuk berdoa, membantu orang-orang yang membutuhkan dan yang lainnya. Jika Zuckerberg mau berkomunitas dengan gereja setempat, pasti ia akan tahu bedanya komunitas didunia maya dan komunitas dalam gerejanya.<\/p>\n
Misi Facebook kini telah berubah, dari \u201cJadikanlah dunia menjadi terbuka dan terhubung\u201d menjadi \u201cBawa dunia lebih dekat bersama sama\u201d Tujuan keseluruhan Zuckerberg dan staf Facebook adalah membangun jaringan yang menjembatani kesenjangan komunikasi, menghubungkan orang-orang dan bisnis, memberikan kesempatan hiburan, dan semua ini membuat dunia semakin kecil dan mendekatkan dunia.<\/p>\n
Sedangkan misi Yesus adalah supaya seluruh manusia mendengarkan injil Kristus. Hal ini bukan hanya sekedar mengubah jaringan komunikasi, misi hidup adalah untuk mengubah hati setiap orang. Yesus ingin semua orang diselamatkan. Tentu saja misi ini jauh lebih besar dari sekedar mendekatkan dunia.<\/p>\n
If Zuckerberg is looking to bring the world together, the only hope that the world has is Jesus Christ \u2013 not Facebook. Untuk itu, gunakan Facebook untuk menyebarkan berita kebaikan dan injil seperti yang kami lakukan selama ini. Dan Bantu kami untuk selalu membagikan artikel demi artikel kepada semua orang. Meski Facebook tak dapat menggantikan gereja Allah, setidaknya melalui Facebook kita bisa menjadi saluran berkat untuk orang lain.<\/p>\n
<\/p>\n
Sumber: http:\/\/www.generasihero.com<\/p>\n
DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
\nSaya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
\nSaya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
\nDan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
\nSaya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Egkau.
\nSaya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"
Dengan pengguna lebih dari 2 miliar, CEO Facebook, salah satu media sosial terpopuler saat ini, Mark Zuckerberg mengatakan bahwa ia ingin mendekatkan manusia melalui media sosial. Mungkin memang benar, sebagian besar manusia lebih tertarik dengan komunitas media sosial dari pada komunitas gereja. Tapi ada beberapa alasan mengapa \u2018gereja\u2019 Zuckerberg tidak akan pernah menggantikan gereja Allah.…<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":1873,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_mi_skip_tracking":false,"footnotes":""},"categories":[4],"tags":[],"class_list":["post-1872","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-renungan"],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1872","targetHints":{"allow":["GET"]}}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=1872"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1872\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":1874,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1872\/revisions\/1874"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/1873"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=1872"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=1872"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=1872"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}