Ada persahabatan yang sangat unik antara seekor monyet dan anak anjing. Dalam sebuah video yang cukup viral di youtube<\/em>, monyet tersebut tampak sedang menggendong anjing kecil itu lalu ia menyuapkan makanan pada si anjing. Hampir sepanjang hari si monyet selalu dekat dengan anjing kecil itu, bercanda, makan bersama, dan menggendongnya kemana-mana. Bahkan antara singa, beruang, dan harimau, yang terkenal dengan perilaku agresifnya, juga pernah ditemukan kasus persahabatan antara mereka. Mereka juga tahu bagaimana caranya berbagi makanan. Setiap hari mereka beradu gulat, berpelukan, dan saling bercanda tanpa saling melukai.<\/p>\n

Persahabatan lebih dari sekedar pertemanan, berbeda tingkat kedekatannya. Seseorang bisa dikatakan sebagai sahabat jika orang itu bergaul karib dengan kita. Yesus menyebut kita sebagai sahabat-Nya. Persahabatan kita dengan Yesus juga adalah sebuah persahabatan yang unik. Karena Dia adalah Anak Allah, tapi mau merendahkan diri untuk menjadi sahabat kita, bahkan memberi nyawa-Nya untuk kita. Namun, kita adalah sahabat-Nya, jika kita berbuat apa yang Dia perintahkan pada kita (Yak. 15:14), menjalani hidup dengan berpegang teguh pada firman-Nya dan dilandasi iman percaya.<\/p>\n

Menjadi sahabat Yesus adalah anugerah yang sangat berharga. Sahabat di dunia mungkin mengecewakan dan ingkar janji, namun Tuhan tidak. Ia tidak akan menyakiti, selalu menepati janji, selalu ada saat kita membutuhkan, tidak pernah lelah dan bosan mendengarkan, dan selalu bisa menemani kemana pun kita pergi. Nuh dan Abraham adalah beberapa orang yang disebut sebagai sahabat Allah, karena mereka bergaul dekat dengan-Nya. Setiap hari adalah kesempatan bagi kita untuk semakin dekat dengan Tuhan. Berbincanglah dengan-Nya tentang segala sesuatu di dalam doa, hal-hal yang kita alami, sama seperti kita sedang berbincang dengan sahabat kita. Bangun hubungan yang dekat dengan Tuhan, agar jiwa dan hidup kita menjadi satu dengan-Nya.<\/p>\n

Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.<\/strong><\/em><\/p>\n

Yohanes 15:15<\/strong><\/em><\/p>\n

Sumber: http:\/\/www.renungankristiani.com<\/p>\n

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
\nSaya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
\nSaya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
\nDan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
\nSaya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Egkau.
\nSaya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Ada persahabatan yang sangat unik antara seekor monyet dan anak anjing. Dalam sebuah video yang cukup viral di youtube, monyet tersebut tampak sedang menggendong anjing kecil itu lalu ia menyuapkan makanan pada si anjing. Hampir sepanjang hari si monyet selalu dekat dengan anjing kecil itu, bercanda, makan bersama, dan menggendongnya kemana-mana. Bahkan antara singa, beruang, dan…<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":1908,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_mi_skip_tracking":false,"footnotes":""},"categories":[4],"tags":[],"class_list":["post-1907","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-renungan"],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1907","targetHints":{"allow":["GET"]}}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=1907"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1907\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":1909,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1907\/revisions\/1909"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/1908"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=1907"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=1907"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=1907"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}