\nDengan iman yang tetap berfokus kepada Allah, maka tidak ada satu halpun yang mustahil bagi Allah. Marilah kita tetap beriman dan berharap kepada Allah saja dalam setiap pengharapan kehidupan yang sedang kita naikkan.<\/p>\n<\/blockquote>\n
Bagi kita yang lahir di sekitar tahun 90-an pasti mengenal seorang pesulap yang bernama David Copperfield. Seorang pesulap yang berkewarganegaraan Amerika yang mempunyai trik-trik sulap yang begitu luar biasa mengagumkan. Trik yang dia buat tidak jarang membuat orang yang menontonnya menahan nafas untuk sejenak. Hal-hal yang nampaknya mustahil untuk dilakukan oleh seorang manusia biasa, David dapat melakukannya dengan ajaib.<\/p>\n
Kita tentu tahu yang namanya sebuah seni bermain sulap hanyalah sebuah ilusi atau sebuah cara untuk mengelabuhi pancangan mata manusia secara normal. Trik-trik itu diciptakan sedemikian rupa supaya kita terkagum akan pertunjukan tersebut. Hal yang mustahil dibuat menjadi mungkin untuk menarik lebih banyak orang lagi agar mereka mau menonton sulap tersebut.<\/p>\n
\u201cSetelah Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, datanglah kedua orang buta itu kepada-Nya dan Yesus berkata kepada mereka: \u2018 Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?\u2019 Mereka menjawab: \u2018Ya Tuhan, kami percaya.\u2019 \u201d ( Matius 9:28 ).<\/strong><\/em><\/p>\n
Firman yang kita baca pada hari ini adalah tentang peristiwa penyembuhan dua orang buta oleh Yesus. Dua orang buta ini hanya mendengar tentang Yesus melalui cerita yang ada, namun meskipun belum mengenal-Nya, kedua orang ini mempunyai iman bahwasanya mereka akan dapat melihat. Oleh karena iman mereka yang besar, Yesus berkata: \u2018Jadilah kepadamu menurut imanmu\u2019 (Matius 9:29), dan seketika kedua orang itu dapat melihat.<\/p>\n
Berbeda dengan sulap yang penuh trik demi mengundang kekaguman kita, karya penyembuhan yang dilakukan oleh Kristus adalah sebuah bukti bahwasanya Dia mampu melakukan segalanya. Dengan iman yang tetap berfokus kepada Allah, maka tidak ada satu halpun yang mustahil bagi Allah. Marilah kita tetap beriman dan berharap kepada Allah saja dalam setiap pengharapan kehidupan yang sedang kita naikkan. Sebab Dia-lah yang awal dan yang akhir, raja diatas segala raja. Hosiana!<\/p>\n
<\/p>\n
Sumber: http:\/\/www.lenterahidup.com<\/p>\n
DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
\nSaya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
\nSaya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
\nDan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
\nSaya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Egkau.
\nSaya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"Dengan iman yang tetap berfokus kepada Allah, maka tidak ada satu halpun yang mustahil bagi Allah. Marilah kita tetap beriman dan berharap kepada Allah saja dalam setiap pengharapan kehidupan yang sedang kita naikkan. Bagi kita yang lahir di sekitar tahun 90-an pasti mengenal seorang pesulap yang bernama David Copperfield. Seorang pesulap yang berkewarganegaraan Amerika yang…<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":2280,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_mi_skip_tracking":false,"footnotes":""},"categories":[4],"tags":[],"class_list":["post-2279","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-renungan"],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2279","targetHints":{"allow":["GET"]}}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=2279"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2279\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":2281,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2279\/revisions\/2281"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/2280"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=2279"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=2279"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=2279"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}