\nApakah kita tidak boleh menerima pujian atas pelayanan kita? Kita harus ingat dan sadar bahwa setiap yang kita berhasil lakukan ada campur tangan Tuhan di dalamnya. Tidak mungkin tanpa kehendak dari Tuhan kemudian pelayanan kita dapat memberkati banyak orang.<\/p>\n<\/blockquote>\n
\u2018Pelayan altar bisa menjadi candu jika kita bangga akan hasil yang kita lakukan\u2019, <\/em>ujar seorang hamba Tuhan kepada saya beberapa tahun yang lalu sebelum saya memulai pelayanan saya sebagai seorang worship leader. <\/em>Awalnya saya begitu mudah menyetujui akan hal itu dan tidak paham akan apa yang dimaksudkan oleh beliau. Dengan seiring berjalannya waktu dan pelayanan yang Tuhan ijinkan saya lakukan, saya tahu apa arti kalimat itu.<\/p>\n
Ketika kita melayani Tuhan dengan sepenuh hati dan sukses dalam melakukannya, ada terbesit sedikit rasa puas dan bangga akan keberhasilan itu. Itulah bahaya yang sebenarnya! Kita menjadi lupa bahwasanya rasa puas dan bangga harusnya tidak boleh ada dalam hati, karena kita sedang melayani Tuhan. Jika ada pujian yang diberikan, harusnya pujian itu untuk Tuhan saja.<\/p>\n
\u201cTetapi barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan\u201d ( 2 Korintus 10:17 )<\/strong><\/em><\/p>\n
Firman Allah hari jelas mengatakan, bahwasanya jika kita bermegah, haruslah kita bermegah dalam Tuhan saja. Bagaimana bermegah dalam Tuhan itu? Apakah kita tidak boleh menerima pujian atas pelayanan kita? Kita harus ingat dan sadar bahwa setiap yang kita berhasil lakukan ada campur tangan Tuhan di dalamnya. Tidak mungkin tanpa kehendak dari Tuhan kemudian pelayanan kita dapat memberkati banyak orang.<\/p>\n
Marilah kita mawas diri jika telah mengambil komitmen dalam sebuah pelayanan. Mari ingat bahwa setiap apa yang kita lakukan, turut ada kuasa Tuhan bekerja di dalamnya. Marilah kita kembalikan seluruh pujian dan kebanggan atas pelayanan itu kepada Tuhan yang memampukan kita melayani pekerjaan-Nya di dunia ini. Semangat melayani.<\/p>\n
<\/p>\n
Sumber: http:\/\/www.lenterahidup.com<\/p>\n
DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
\nSaya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
\nSaya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
\nDan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
\nSaya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Egkau.
\nSaya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"Apakah kita tidak boleh menerima pujian atas pelayanan kita? Kita harus ingat dan sadar bahwa setiap yang kita berhasil lakukan ada campur tangan Tuhan di dalamnya. Tidak mungkin tanpa kehendak dari Tuhan kemudian pelayanan kita dapat memberkati banyak orang. \u2018Pelayan altar bisa menjadi candu jika kita bangga akan hasil yang kita lakukan\u2019, ujar seorang hamba Tuhan…<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":2568,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_mi_skip_tracking":false,"footnotes":""},"categories":[4],"tags":[],"class_list":["post-2567","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-renungan"],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2567","targetHints":{"allow":["GET"]}}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=2567"}],"version-history":[{"count":2,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2567\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":2570,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2567\/revisions\/2570"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/2568"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=2567"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=2567"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=2567"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}