Semakin kita merasa bisa atas semua yang telah kita dapatkan, maka makin dekat kita dengan kesombongan. Semakin dekat dengan kesombongan akan membuat kita kehilangan arah hidup yang telah Tuhan rancangkan bagi kita.<\/p><\/blockquote>\n
Manusia dikaruniakan sebuah kemampuan untuk dapat berpikir dan menentukan tindakan yang akan diambilnya, sebuah karunia dari Allah yang tidak diberikan kepada ciptaan-Nya yang lain, sebab Allah telah menciptakan kita sesuai dengan gambar-Nya. Namun dalam kebebasan berpikir dan bertindak yang telah diberikan Allah, manusia sendiri yang telah merusak anugerah itu dengan melanggar firman Tuhan yang pertama di taman Eden.<\/p>\n
Ketika anugerah itu telah rusak dan manusia jatuh ke dalam dosa, kita tidak dapat lagi mempunyai hikmat yang murni dari Allah. Terkadang kita salah dalam berhikmat dan bertindak, bukan hal yang berkenan yang kita lakukan, justru banyak hal yang mendukakan Tuhan yang telah kita lakukan. Kita sering salah dalam mengartikan kebebasan itu, anugerah yang seharusnya digunakan untuk kemuliaan Allah, justru sering kita gunakan untuk kemauan kita pribadi.<\/p>\n
\u201d Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan Tuhan dan jauihilah kejahatan\u201d ( Amsal 3:7 )<\/strong><\/em><\/p>\n
Seperti firman yang kita baca hari ini, karena kita telah merusak anugerah yang diberikan Allah itu, maka marilah kita jangan menganggap diri sendiri sebagai orang yang bijak. Dalam banyak ke-tidak sempurnaan kita, hendaknya kita tetap menengadah kepada Allah supaya kita bisa tahu dan bertindak sesuai dengan kehendak Allah. bukan kehendak pribadi dan keinginan duniawi kita masing-masing. Takut akan Allah adalah hal utama dan pertama yang harus kita lakukan, mau berserah penuh dan mendengar suara-Nya atas hidup kita.<\/p>\n
Semakin kita merasa bisa atas semua yang telah kita dapatkan, maka makin dekat kita dengan kesombongan. Semakin dekat dengan kesombongan akan membuat kita kehilangan arah hidup yang telah Tuhan rancangkan bagi kita. Mari kita kembali merendahkan diri di hadapan Allah dan takut akan Dia, ketika kita mau melakukannya maka kita dapat mengetahui rencana Allah bagi hidup anda dan saya.<\/p>\n
<\/p>\n
Sumber: http:\/\/www.lenterahidup.com<\/p>\n
DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
\nSaya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
\nSaya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
\nDan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
\nSaya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
\nSaya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"Semakin kita merasa bisa atas semua yang telah kita dapatkan, maka makin dekat kita dengan kesombongan. Semakin dekat dengan kesombongan akan membuat kita kehilangan arah hidup yang telah Tuhan rancangkan bagi kita. Manusia dikaruniakan sebuah kemampuan untuk dapat berpikir dan menentukan tindakan yang akan diambilnya, sebuah karunia dari Allah yang tidak diberikan kepada ciptaan-Nya yang…<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":2643,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_mi_skip_tracking":false,"footnotes":""},"categories":[4],"tags":[],"class_list":["post-2642","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-renungan"],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2642","targetHints":{"allow":["GET"]}}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=2642"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2642\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":2644,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2642\/revisions\/2644"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/2643"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=2642"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=2642"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=2642"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}