\nKita terkadang tidak tidak mengerti mengapa Allah mengijinkan sesuatu hal terjadi atas hidup kita. Marilah kita belajar untuk tidak mengeraskan hati seperti ahli Taurat itu, marilah kita beriman bahwa Allah sedang mengerjakan hal yang baik atas hidup kita.<\/p>\n<\/blockquote>\n
Beberapa tahun yang lalu ketika saya melakukan perjalanan ke sebuah kota dengan menggunakan bus, saya terpaksa menempati satu-satunya bangku yang kosong karena bangku yang lain sudah penuh ditempati penumpang yang lain. Di sebelah bangku kosong tersebut ada seorang pemuda yang menggimbalkan rambutnya, serta ada beberapa tato di lengannya. Ah nampaknya saya tahu mengapa bangku itu kosong.<\/p>\n
Sambil berjalan menuju bangku itu, saya sudah mengamankan dompet dan telepon genggam ke tempat yang saya rasa lebih aman daripada sebelumnya. Maklum saya juga agak jiper<\/em> dengan penampilan lelaki di sebelah saya itu. Namun ketika saya baru duduk di sebelahnya, dia menyambut dengan senyum ramah dan memulai obrolan yang ringan. Ternyata dia adalah lelaki yang cukup baik dan sopan, tidak seperti bayangan saya sebelumnya.<\/p>\n
\u201cTetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata: \u2018Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?\u2019 \u201d ( Matius 9:4 )<\/strong><\/em><\/p>\n
Perkataan Yesus yang kita baca barusan adalah perkataan yang ditujukan kepada ahli Taurat yang sedang mempunyai prasangka buruk kepada Yesus. Para ahli Taurat ini merasa mereka yang paling benar dan tahu akan segala sesuatu, sehingga mereka meninggikan diri mereka dan tidak mempunyai hikmat kepada Allah. Jadi ketika Yesus melakukan sebuah mujizat, bukannya percaya para ahli Taurat ini justru berpikiran buruk kepada Yesus.<\/p>\n
Kita terkadang tidak tidak mengerti mengapa Allah mengijinkan sesuatu hal terjadi atas hidup kita. Kita terkadang malah menuduh Allah tidak tahu apa yang kita butuhkan, apa yang diberi oleh Tuhan nyatanya tak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Namun marilah kita belajar untuk tidak mengeraskan hati seperti ahli Taurat itu, marilah kita beriman bahwa Allah sedang mengerjakan hal yang baik atas hidup kita.<\/p>\n
<\/p>\n
Sumber: http:\/\/www.lenterahidup.com
\nDOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
\nSaya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
\nSaya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
\nDan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
\nSaya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
\nSaya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"Kita terkadang tidak tidak mengerti mengapa Allah mengijinkan sesuatu hal terjadi atas hidup kita. Marilah kita belajar untuk tidak mengeraskan hati seperti ahli Taurat itu, marilah kita beriman bahwa Allah sedang mengerjakan hal yang baik atas hidup kita. Beberapa tahun yang lalu ketika saya melakukan perjalanan ke sebuah kota dengan menggunakan bus, saya terpaksa menempati…<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":2950,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_mi_skip_tracking":false,"footnotes":""},"categories":[4],"tags":[],"class_list":["post-2949","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-renungan"],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2949","targetHints":{"allow":["GET"]}}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=2949"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2949\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":2951,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2949\/revisions\/2951"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/2950"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=2949"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=2949"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=2949"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}