Lantas adalah nama yang diberikan orangtua kepadanya. Ia dilahirkan di sebuah kota kecil di tepi Danau Toba. Memiliki bapak yang bekerja sebagai nelayan kecil, perekonomian keluarganya sangatlah jauh dari kata sejahtera. Tidak pernah ia menerima uang jajan atau untuk membeli sesuatu dari kedua orangtuanya. <\/p>\n
Namun yang lebih menyakitkan adalah baik bapak maupun ibunya, sama-sama buta huruf alias tidak dapat membaca.<\/p>\n
Bapak dari Lantas Sinaga merupakan seorang pengagum roh-roh nenek moyang. Menurut kepercayaannya, asal tidak lupa memberikan sesajen di waktu bulan purnama di tepi Danau Toba, ketika dipanggil, roh-roh tersebut akan membantu di dalam segala hal.<\/p>\n
Sejak kecil, Lantas sudah mencari duit dengan menjual koran lokal. Suatu kali, ketika sedang menawarkan jualan kepada seorang perempuan kaya raya, ia mendapat perlakuan kurang menyenangkan. Peristiwa itu pun membuatnya jengkel. Dalam kemarahan hatinya, terbesit sebuah cita-cita untuk membalikkan kehidupannya menjadi lebih baik. <\/p>\n
Dengan mengenyam bangku pendidikan, Lantas akhirnya dapat menjadi seorang pegawai negeri. Walau sudah bekerja di tempat yang nyaman, hatinya begitu sedih melihat keadaan sekitarnya dimana ia melihat banyak orang miskin yang mengalami kesakitan.<\/p>\n
\u201cLalu terbentiklah di hati saya, kalau saya dapat berbuat baik kepada mereka ini, kalaulah saya seorang dukun, yang bisa mengobati mereka ini saya tidak akan meminta duit mereka supaya sembuh,\u201d ujar Lantas. <\/p>\n
Tanpa diduga-duga, di saat sedang tidur di malam hari, ia mendapatkan sebuah mimpi. Ia mendengar satu suara yang jelas sekali.<\/p>\n
\u201c..dia mengatakan \u2018aku pernah datang ke orangtuamu. Akulah yang disembah orangtuamu pada zaman dahulu. Tetapi Karena mereka meninggalkan saya, apa yang kuberikan kutarik semua makanya mereka jatuh miskin\u2019,\u201d kata Lantas.<\/p>\n
Oleh karena dia percaya bahwa suara tersebut datangnya dari Tuhan, Lantas kemudian menawarkan dirinya dan menyatakan siap untuk berkorban demi mendapatkan kekuatan yang ditawarkan roh tersebut.<\/p>\n
Tidak lama kemudian, ada seorang tetangga yang datang mengadu bahwa ada dari sanak familinya yang mengalami sakit. Lantas lalu pergi ke tempat semedi dan mengambil daun kelutuk. Daun itu kemudian diserahkan kepada orang yang mengadu tersebut dan memintanya agar orang yang sakit itu dimandikan dengan pemberiannya tersebut. <\/p>\n
Orang yang sakit itu pun ternyata sembuh. Akhirnya tersebar ke seluruh Riau bahwa Lantas merupakan dukun sakti yang didatangi malaikat surga.<\/p>\n
\u201cSaya pun buka praktik. Yang datang bukan puluhan, tetapi ratusan. Berjubel. Siapa yang datang harus bawa jeruk karena itu jadi media untuk kesembuhan,\u201d ungkap Lantas. <\/p>\n
Meski sudah mengobati banyak orang, tetapi ia diperhadapkan sebuah kenyataan bahwa anaknya yang sakit tidak bisa ia sembuhkan. Justru, saat dibawa ke dokter, buah hatinya mengalami kesembuhan.<\/p>\n
Oleh karena tidak mempunyai uang, Lantas bermain kartu dengan teman-teman pergaulannya. Di saat sedang kumpul-kumpul, seorang teman datang dan memberitahukan kepada mereka tentang sebuah kegiatan KKR. Mereka pun tertarik karena di situ tertulis ada sejumlah penyanyi yang dikenal oleh mereka.<\/p>\n
Lantas dan teman-teman kemudian datang ke acara KKR yang dipromosikan temannya. Betapa kaget dirinya ketika justru lagu yang dibawakan ternyata lagu-lagu yang asing di telinganya. <\/p>\n
Saat KKR berlangsung, tiba-tiba hujan datang. Sang pendeta kemudian mengajak semua yang datang berdoa memberhentikan hujan. Hujan ternyata memang berhenti. Melihat kejadian itu, badan Lantas merinding.<\/p>\n
Walau pun begitu, Lantas merasa tertantang. Ia akhirnya mencoba kekuatan untuk merusak acara yang ada. Namun, betapa kaget dirinya saat semua usahanya digagalkan. <\/p>\n
Ketika sang pendeta melakukan altar call<\/em>, entah kenapa ia datang maju. Saat dilayani, ia sempat ditanyakan tentang dosa. Pertanyaan itu sungguh menyinggung dirinya dan ia pun menjadi marah kepada mereka.<\/p>\n Meski mendapatkan perlakuan tidak baik, orang yang melayani Lantas tetap meresponi dengan ramah dan mengajak untuk berdoa terlebih dahulu sebelum menjelaskan maksudnya tersebut.<\/p>\n \u201cSaya ditunjukkan 1 Yohanes 1:9, barangsiapa yang datang kepada Tuhan dan mohon pengampunan maka dosanya pasti diampuni oleh Tuhan dan segala kesalahannya tidak akan pernah diingat-ingat lagi,\u201d tutur Lantas.<\/p>\n Selesai berdoa, Lantas merasakan ada sesuatu yang mengubah pikiran dan melembutkan hatinya. Di situ, ia pun menerima Yesus secara pribadi sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. \u201cSejak itu, saya menjadi orang yang saya kira batak yang berbeda,\u201d ujar Lantas. <\/p>\n Dengan bantuan seorang pendeta, Lantas akhirnya membuang semua barang yang ia gunakan selama menjadi seorang dukun. Benda-benda itu pun dibakar di dalam nama Tuhan Yesus. Seusai kejadian tersebut, satu mantra pun tidak ada lagi yang diingat-ingatnya.<\/p>\n \u201cSetelah saya menerima Tuhan Yesus, iblis dan perdukunan adalah yaitu pembodohan. Membodoh-bodohi manusia supaya tidak mendapat keselamatan,\u201d jelas Lantas.<\/p>\n Oleh anugerah Tuhan, Lantas diberi kesempatan menjadi anggota wakil rakyat di Kalimantan Tengah. Bukan hanya itu saja, ia pun terpanggil menjadi seorang hamba Tuhan. Sampai hari ini, ia terus mengerjakan keselamatannya.<\/p>\n \u201cPengharapan saya tidak ada lain, ada hanya Yesus Kristus,\u201d pungkas Lantas Sinaga.<\/p>\n Sumber : Lantas Sinaga<\/p>\n <\/p>\n DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus: https:\/\/www.jawaban.com<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" Lantas adalah nama yang diberikan orangtua kepadanya. Ia dilahirkan di sebuah kota kecil di tepi Danau Toba. Memiliki bapak yang bekerja sebagai nelayan kecil, perekonomian keluarganya sangatlah jauh dari kata sejahtera. Tidak pernah ia menerima uang jajan atau untuk membeli sesuatu dari kedua orangtuanya. Namun yang lebih menyakitkan adalah baik bapak maupun ibunya, sama-sama…<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":7527,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_mi_skip_tracking":false,"footnotes":""},"categories":[3],"tags":[],"class_list":["post-7526","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-kesaksian"],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/7526","targetHints":{"allow":["GET"]}}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=7526"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/7526\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":7528,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/7526\/revisions\/7528"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/7527"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=7526"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=7526"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=7526"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}
\nSaya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
\nSaya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
\nDan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
\nSaya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
\nSaya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.<\/p>\n