Tanggal 16 Februari 1995 saya mendapat sebuah mimpi sepasukan tentara neraka dilepaskan untuk menyerang gereja. Saya juga mendapat sebuah penglihatan mengenai pasukan neraka itu 2 hari kemudian.<\/p>\n

Saya kemudian melihat bagaimana iblis-iblis itu mencengkram irang-orang percaya. Mereka datag dalam divisi yang berbeda beda dengan panji-panji tersndiri, seperti kecongkakan, merasa diri paling benar, mau dihargai, egois, penghakiman tidak adil, dan yang terbesar dalah kecemburuaan. Senjata mereka adalah pedang yang disebut intimidasi, tombak yang  bernama penghianatan, anak-anak panah yang bernama tuduhan, gosip, dan cari-cari kesalahan. Para pemandu dan kelompok-kelompok setan dengan nama-nama seperti \u201cPenolakan\u201d, \u201cKepahitan\u201d, \u201cKetidaksabaran\u201d, \u201cTidak Mau Mengampuni\u201d, dan \u201cHawa Nafsu\u201d dikirim mendahului pasukan ini untuk mempersiapkan serangan utama.<\/p>\n

Saya melihat mereka pergi menyerang jemaat-jemaat dan para gembala sidang. Mereka juga menyerang keluarga-keluarga kristen, entah suami, istri maupun anak-anak. Yang paling miris adalah mereka tidak datang dengan kuda perang, tetapi mereka justru mengendarai orang-orang kristen.<\/p>\n

Sadar atau tidak peperangan ada disekitar kita. Kita memang umat yang berkemenangan karena Tuhan, dan iblis sudah kalah. Namun kita tidak boleh sombong dan membuka celah. Sedikit celah saja iblis tahu dan akan memanfaatkan itu. Saya tidak sedang membesar-besarkan iblis, tetapi ada baiknya kita selalu waspada.<\/p>\n

Proteksi diri kita dengan darah Yesus agar menutup bungkus kita dan keluarga kita. Jangan biarkan senjata-senjata iblis diatas merusak kehidupan kita. Berjaga-jagalah dan gunakan terus perlengkapan senjata Allah. Tuhan Yesus memberkati.<\/p>\n

Sumber: http:\/\/catatanakhirzaman.com\/ <\/a><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Tanggal 16 Februari 1995 saya mendapat sebuah mimpi sepasukan tentara neraka dilepaskan untuk menyerang gereja. Saya juga mendapat sebuah penglihatan mengenai pasukan neraka itu 2 hari kemudian. Saya kemudian melihat bagaimana iblis-iblis itu mencengkram irang-orang percaya. Mereka datag dalam divisi yang berbeda beda dengan panji-panji tersndiri, seperti kecongkakan, merasa diri paling benar, mau dihargai, egois, penghakiman tidak…<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":758,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_mi_skip_tracking":false,"footnotes":""},"categories":[3],"tags":[],"class_list":["post-757","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-kesaksian"],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/757","targetHints":{"allow":["GET"]}}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=757"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/757\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":759,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/757\/revisions\/759"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/758"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=757"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=757"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=757"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}