Alexander Agung dan sekelompok kecil tentara mendekati sebuah kota yang dilindungi oleh tembok yang kuat. Alexander berteriak dari luar tembok dan meminta untuk bertemu dengan sang raja. Ketika sang raja tiba, Alexander bersikeras meminta sang raja untuk menyerahkan kota dan seluruh penduduknya kepada Alexander dan sekelompok kecil tentaranya. Sang raja tertawa, \u201cMengapa kami harus menyerah kepada anda? Anda tidak dapat melukai kami sedikitpun!\u201d Tetapi Alexander menawarkan untuk memberikan suatu demonstrasi kepada sang raja. Ia memerintahkan tentaranya untuk berjajar dan mulai berbaris. Mereka berbaris ke depan menuju jurang. Orang-orang di kota tersebut berkumpul di atas tembok dan melihat dengan rasa terkejut ketika, satu demi satu, tentara Alexander tersebut berbaris tanpa rasa ragu sedikit pun dan masuk ke dalam jurang serta mati di sana! Setelah kematian 10 tentara tersebut, Alexander memerintahkan sisa tentaranya untuk kembali ke sampingnya. Orang-orang di kota tersebut dan sang raja dengan segera menyerahkan diri kepada Alexander Agung. Mereka menyadari bahwa bahwa jika beberapa orang tentara rela untuk bunuh diri atas dasar perintah dari pemimpin yang dinamik ini, maka tidak ada satupun yang dapat menghentikan kemenangannya.<\/p>\n

Apakah anda rela untuk taat kepada penguasa dari alam semesta, Yesus Kristus, seperti para tentara itu kepada Alexander? Apakah anda berdedikasi dan berkomitmen? Pikirkan berapa besar kuasa yang dapat dimiliki oleh Kristus di area kita dengan hanya sedikit dari komitmen seperti itu. <\/p>\n

Diedit dari Ilustrasi Panas untuk Acara bincang-bincang dengan Remaja oleh Wayne Rice. Copyright1994 oleh Youth Specialties, Inc.<\/p>\n

Renungan:<\/b><\/u><\/strong><\/p>\n

Pernahkan kita mendengar istilah 5W+1H? Memiliki pengertian Where,Who,Which,What,When dan How ini? Tahukah kita bahwa tanpa kita sadari  istilah diatas seringkali mengelabui kita untuk meragukan iman kita kepada  Kristus. Berjuta pertanyaan timbul dalam pikiran kita, tetaplah melangkah.<\/p>\n

 <\/p>\n

Iman itu seperti mengikuti seseorang tanpa mengetahui akan pergi ke mana; mempercayai seseorang tanpa mengetahui bagaimana; dan mempercayai seseorang tanpa mengetahui alasannya. (Rick Warren)<\/i><\/em><\/p>\n

 <\/i><\/em><\/p>\n

Filipi 2:8 \u201cDan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.\u201d<\/i><\/em><\/p>\n

 <\/p>\n

 <\/p>\n

 <\/p>\n

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
\nSaya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
\nSaya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
\nDan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
\nSaya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
\nSaya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.<\/p>\n

Sumber: BCS<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Alexander Agung dan sekelompok kecil tentara mendekati sebuah kota yang dilindungi oleh tembok yang kuat. Alexander berteriak dari luar tembok dan meminta untuk bertemu dengan sang raja. Ketika sang raja tiba, Alexander bersikeras meminta sang raja untuk menyerahkan kota dan seluruh penduduknya kepada Alexander dan sekelompok kecil tentaranya. Sang raja tertawa, \u201cMengapa kami harus menyerah…<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":7937,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_mi_skip_tracking":false,"footnotes":""},"categories":[1],"tags":[],"class_list":["post-7936","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-faith"],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/7936","targetHints":{"allow":["GET"]}}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=7936"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/7936\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":7938,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/7936\/revisions\/7938"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/7937"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=7936"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=7936"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=7936"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}