James Duncan, yang berkotbah dengan penuh kuasa dan pengurapan, suatu kali ditanya mengenai rahasia bagaimana ia dapat berkotbah dengan penuh kuasa. \u201cRahasianya,\u201d kata James, \u201cadalah 13 jam doa secara terus menerus.\u201d<\/p>\n

 <\/p>\n

Ketika ditanya mengenai rahasia kuasa rohani yang dimilikinya, Charles Spurgeon berkata: \u201cLutut yang bekerja! Lutut yang bekerja!\u201d<\/p>\n

 <\/p>\n

Livingston dari Shotts, dalam 2 peristiwa yang berbeda, berkotbah dengan penuh kuasa sehingga 500 orang bertobat di setiap kebaktiannya. Kedua kotbahnya selalu didahului dengan malam doa.<\/p>\n

 <\/p>\n

Charles Finney, setelah menghabiskan satu hari di hutan untuk berdoa dan berpuasa, berkotbah malam itu di depan orang-orang yang tidak beragama. Kotbahnya dipenuhi dengan kuasa yang sedemikian ilahinya sehingga semua jemaat, kecuali 1 orang pria, bertiarap di lantai dan menyerukan penderitaan mereka karena kesadaran akan dosa-dosa mereka, dalam suatu teriakan yang begitu keras, sehingga sang pengkotbah terpaksa menghentikan kotbahnya.<\/p>\n

 <\/p>\n

Seorang pastor berkomentar mengenai Paman John Vassar, seseorang yang mengedarkan (traktat) dari Komunitas Traktat (Tract Society<\/i><\/em>): \u201cDia pasti berdoa siang dan malam mengenai segala sesuatu, berdoa untuk hampir segala sesuatu, dan berdoa dengan hampir semua orang yang ia temui. Dia berdoa ketika dia pergi dan ketika dia datang. Dia berdoa sebelum semua kebaktian agama, dan kemudian berdoa sampai kebaktian itu selesai. Saya pernah tinggal 1 kamar dengan dia selama bermalam-malam dan jarang sekali saya pergi tidur tanpa mendengar John berdoa, atau bangun tidur tanpa menemukan dia yang sedang berdoa.<\/p>\n

 <\/p>\n

 <\/p>\n

Renungan<\/b><\/u><\/strong><\/p>\n

Kalau kita membaca kisah di atas, kita bisa menyadari betapa berkuasanya doa dalam setiap kehidupan mereka yang percaya.  Bagaimana kehidupan doa kita?  Kalau kita ingin mengalami kuasa dari Allah, mari kita perbaiki kehidupan doa kita.<\/p>\n

 <\/p>\n

 <\/p>\n

Ketika keintiman yang sesungguhnya dengan Tuhan terjadi dan manusia diubahkan, nasib suatu bangsa dapat diubahkan. (Wellington Boone)<\/i><\/em><\/p>\n

Engkau yang mendengarkan doa. <\/i><\/em><\/p>\n

KepadaMulah datang semua yang hidup.<\/i><\/em><\/p>\n

(Mazmur 65:3)<\/i><\/em><\/p>\n

 <\/p>\n

 <\/p>\n

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
\nSaya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
\nSaya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
\nDan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
\nSaya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
\nSaya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.<\/p>\n

Sumber: BCS<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

James Duncan, yang berkotbah dengan penuh kuasa dan pengurapan, suatu kali ditanya mengenai rahasia bagaimana ia dapat berkotbah dengan penuh kuasa. \u201cRahasianya,\u201d kata James, \u201cadalah 13 jam doa secara terus menerus.\u201d   Ketika ditanya mengenai rahasia kuasa rohani yang dimilikinya, Charles Spurgeon berkata: \u201cLutut yang bekerja! Lutut yang bekerja!\u201d   Livingston dari Shotts, dalam 2…<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":8008,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_mi_skip_tracking":false,"footnotes":""},"categories":[1],"tags":[],"class_list":["post-8007","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-faith"],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/8007","targetHints":{"allow":["GET"]}}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=8007"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/8007\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":8009,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/8007\/revisions\/8009"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/8008"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=8007"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=8007"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=8007"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}