Johnnie kecil mengucapkan doa sebelum tidur seminggu sebelum hari ulang tahunnya. Dengan suara yang keras ia menyebutkan semua hal yang ia inginkan. \u201cJangan berdoa keras-keras,\u201d kata ibunya. \u201cTuhan kan tidak tuli.\u201d \u201cYa betul,\u201d kata Johnnie mengakui, \u201cTapi nenek kan tuli.\u201d<\/p>\n

 <\/p>\n

Banyak dari kita berdoa seperti Johnnie. Kita meminta sesuatu kepada Tuhan, tetapi juga menyiapkan cadangan jawaban. Ada satu hal yang baik dari pernyataan berikut ini, \u201cBerdoalah seolah-olah segala sesuatunya bergantung kepada Tuhan dan bekerjalah seolah-olah segala sesuatunya bergantung kepadamu.\u201d Tetapi di sisi lain, hal ini juga mencerminkan roh kemerdekaan kita. Hal ini berarti: \u201cSaya harus melakukan hal itu semua sendirian!\u201d<\/p>\n

 <\/p>\n

Kita harus mengakui pentingnya percakapan dengan Tuhan. Dan permohonan kita harus datang dari bibir yang benar, karena \u201cIa mendengar doa orang benar\u201d (Amsal 15:29).<\/p>\n

 <\/p>\n

Doa itu seperti kaitan di langit- jika kita terikat dengan cukup erat di atas sana, maka kita akan memiliki tempat bergantung ketika dunia menarik kita dari bawah.<\/p>\n

 <\/p>\n

Ya! Berdoalah dengan percaya! Dan Tuhan akan menjawab doa Anda. Ia mungkin menjawab, \u201cTidak!\u201d Ia mungkin menjawab, \u201cNanti!\u201d Ia mungkin menjawab, \u201cMungkin!\u201d Atau mungkin juga Ia akan menjawab, \u201cYa!\u201d.<\/p>\n

 <\/p>\n

Tetapi biarlah kita mengerti suatu kebenaran yang universal. Bapa di surga rindu mendengar dan menjawab kita, anak-anakNya yang setia, dalam suatu cara yang positif.\u201d Bapa yang Maha Kuasa, terimalah doa iman kami sebagai pengakuan ketergantungan kami akan kemurahan dan kasihMu. Di dalam nama Yesus. Amin.\u201d<\/p>\n

 <\/p>\n

 <\/p>\n

Renungan<\/b><\/u><\/strong><\/p>\n

 <\/p>\n

Pada waktu kita berdoa, biarlah kita mempunyai iman dan percaya kalau Tuhan akan memberikan yang terbaik bagi kita.  Bisakah kita berdoa untuk setiap keinginan kita dan percaya bahwa jawaban dari Tuhan adalah yang terbaik bagi kita?<\/p>\n

 <\/p>\n

 <\/p>\n

Doa menjadi mati ketika tidak disertai dengan iman dan kepercayaan. <\/i><\/em><\/p>\n

(Martin Luther)<\/i><\/em><\/p>\n

 <\/i><\/em><\/p>\n

 <\/p>\n

Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepadaNya, pada setiap orang yang berseru kepadaNya dalam kesetiaan.<\/i><\/em><\/p>\n

(Mazmur 145:18)<\/i><\/em><\/p>\n

 <\/p>\n

 <\/p>\n

 <\/p>\n

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
\nSaya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
\nSaya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
\nDan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
\nSaya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
\nSaya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.<\/p>\n

Sumber: BCS<\/p>\n

 <\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Johnnie kecil mengucapkan doa sebelum tidur seminggu sebelum hari ulang tahunnya. Dengan suara yang keras ia menyebutkan semua hal yang ia inginkan. \u201cJangan berdoa keras-keras,\u201d kata ibunya. \u201cTuhan kan tidak tuli.\u201d \u201cYa betul,\u201d kata Johnnie mengakui, \u201cTapi nenek kan tuli.\u201d   Banyak dari kita berdoa seperti Johnnie. Kita meminta sesuatu kepada Tuhan, tetapi juga menyiapkan…<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":8034,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_mi_skip_tracking":false,"footnotes":""},"categories":[1],"tags":[],"class_list":["post-8033","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-faith"],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/8033","targetHints":{"allow":["GET"]}}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=8033"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/8033\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":8035,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/8033\/revisions\/8035"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/8034"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=8033"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=8033"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=8033"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}