Seorang murid yang agak malas memperhatikan bahwa seorang temannya selalu dapat menghafalkan pelajarannya dengan baik, jadi ia bertanya kepadanya, \u201cBagaimana mungkin kamu selalu dapat menghafalkan pelajaran dengan begitu sempurna?\u201d Temannya menjawab, \u201cSaya selalu berdoa agar saya dapat menghafalkan semua pelajaran dengan baik.\u201d<\/p>\n

\u201cApakah benar demikian?\u201d tanya murid yang agak malas itu. \u201cKalau begtu, saya juga akan berdoa.\u201d<\/p>\n

 <\/p>\n

Akan tetapi, keesokan paginya, anak tersebut bahkan tidak dapat mengulang satu kata pun dari pelajaran yang ditugaskan kepadanya. Dengan bingung, sang anak berlari kepada temannya dan mencela temannya sebagai pembohong. \u201cSaya sudah berdoa,\u201d katanya, \u201cTetapi saya tidak dapat mengingat satu kata pun dari pelajaran saya.\u201d<\/p>\n

 <\/p>\n

\u201cMungkin,\u201d kata temannya, \u201cHal itu terjadi karena kamu kurang keras dalam belajar.\u201d<\/p>\n

 <\/p>\n

\u201cOh..saya tidak belajar sama sekali, \u201c jawab anak itu. \u201cKarena saya pikir saya tidak harus untuk belajar jika saya telah berdoa mengenai hal itu.\u201d<\/p>\n

 <\/p>\n

Renungan<\/b><\/u><\/strong><\/p>\n

 <\/p>\n

Seringkali dalam doa-doa kita ada hal-hal yang memang harus kita lakukan sebelum Tuhan menjawab doa kita.  Iman dan perbuatan akan berjalan seiring dengan kuasa Tuhan dalam menjawab doa kita.  Apakah kita bersedia melangkah dengan iman pada waktu kita berdoa untuk menerima jawaban dari Tuhan?  Biarlah kita terus bertekun dalam doa dan melakukan apa yang harus kita lakukan untuk Allah menyatakan kemuliaanNya.<\/p>\n

 <\/b><\/u><\/strong><\/p>\n

 <\/p>\n

Berdoalah seolah seperti segala sesuatunya tergantung kepada Tuhan dan berlakulah seperti segala sesuatunya bergantung pada seseorang.  <\/i><\/em><\/p>\n

(Ignatius of Loyola)<\/i><\/em><\/p>\n

 <\/i><\/em><\/p>\n

 <\/i><\/b><\/u><\/em><\/strong><\/p>\n

Ya, jikalau engkau berseru kepada pengertian, dan menujukan suaramu kepada kepandaian, jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan Tuhan dan mendapat pengenalan akan Allah.<\/i><\/em><\/p>\n

(Amsal 2:3-5)<\/i><\/em><\/p>\n

 <\/p>\n

 <\/p>\n

 <\/p>\n

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
\nSaya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
\nSaya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
\nDan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
\nSaya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
\nSaya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.<\/p>\n

Sumber: BCS<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Seorang murid yang agak malas memperhatikan bahwa seorang temannya selalu dapat menghafalkan pelajarannya dengan baik, jadi ia bertanya kepadanya, \u201cBagaimana mungkin kamu selalu dapat menghafalkan pelajaran dengan begitu sempurna?\u201d Temannya menjawab, \u201cSaya selalu berdoa agar saya dapat menghafalkan semua pelajaran dengan baik.\u201d \u201cApakah benar demikian?\u201d tanya murid yang agak malas itu. \u201cKalau begtu, saya juga…<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":8052,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_mi_skip_tracking":false,"footnotes":""},"categories":[1],"tags":[],"class_list":["post-8051","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-faith"],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/8051","targetHints":{"allow":["GET"]}}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=8051"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/8051\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":8053,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/8051\/revisions\/8053"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/8052"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=8051"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=8051"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=8051"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}