Enam pria dan seorang janda dibawa ke hadapan pengadilan karena melakukan kejahatan yang ekstrim melawan  Gereja Inggris. Mereka mengajarkan kepada anak-anak mereka Doa Bapa Kami dan Sepuluh Perintah Tuhan dalam bahasa Inggris.<\/p>\n

Latin merupakan satu-satunya bahasa yang diizinkan sebagai petunjuk alkitabiah di Inggris pada tahun 1519. Namun, orang-orang awam berbicara dalam bahasa Inggris. Para umat percaya secara rahasia menerjemahkan bagian-bagian Alkitab ke dalam bahasa Inggris dan dengan hati-hati membagikan terjemahan tersebut dari rumah ke rumah. Namun sekarang mereka tertangkap, mereka diikat di sebuah tiang dan akan dibakar di hadapan publik.<\/p>\n

Belas kasih pengadilan hanya tersenyum untuk janda dari tujuh tahanan tadi, janda itu diizinkan pergi bebas. Tak seorangpun protes karena ia sendirian dan memiliki anak-anak yang harus dirawat di rumah.<\/p>\n

Seorang penjaga bernama Simon Mourton bermurah hati menawarkan diri untuk mengantarkan janda yang diampuni itu ke rumah. Saat Simon menuntunnya, ia mendengar bunyi gesekan dari dalam lengan bajunya. Ia menarik keluar dari bajunya terjemahan-terjemahan Inggris, bahan yang sama yang telah diajarkannya kepada anak-anaknya. Meskipun baru saja dibebaskan dari hukuman mati, ia menolak berpisah dari terjemahan-terjemahan itu, ia percaya bahwa anak-anaknya masih perlu mengenal kebenaran Firman Tuhan. Akhirnya nasibnya disegel.<\/p>\n

Tak lama kemudian, enam pria dan janda yang berani itu diamankan di tiga buah tiang kayu dan dibakar hidup-hidup.<\/p>\n

Kita hidup dalam zaman digital di mana sistem alarm rumah bersaing dengan keruwetan alarm bank-bank. Apa yang kita nilai jelas – rumah kita dan harta benda kita terlalu berharga jika hilang.<\/p>\n

Namun, bagi umat Kristen yang hidup dalam abad ke-enam belas, Alkitab merupakan harta milik yang paling bernilai.<\/p>\n

Alkitab itu seharga dengan nyawa mereka.<\/p>\n

Saat waktu berganti, nilai Firman Tuhan tetap.<\/p>\n

Kehidupan kita harus tetap menunjukkan kepada orang lain bahwa Firman Tuhan itu berharga – sekalipun kita tidak akan mati dengan melakukan hal itu.<\/p>\n

Apakah orang lain tahu seberapa besar atau kecil Anda menghargai Alkitab?<\/p>\n

Dapatkah mereka memberitahu nilai pribadi yang dimiliki oleh Firman Tuhan dalam kehidupan Anda?<\/p>\n

 <\/p>\n

 <\/p>\n

 <\/p>\n

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
\nSaya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
\nSaya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
\nDan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
\nSaya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
\nSaya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.<\/p>\n

Sumber: cahayapengharapan.org<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Enam pria dan seorang janda dibawa ke hadapan pengadilan karena melakukan kejahatan yang ekstrim melawan  Gereja Inggris. Mereka mengajarkan kepada anak-anak mereka Doa Bapa Kami dan Sepuluh Perintah Tuhan dalam bahasa Inggris. Latin merupakan satu-satunya bahasa yang diizinkan sebagai petunjuk alkitabiah di Inggris pada tahun 1519. Namun, orang-orang awam berbicara dalam bahasa Inggris. Para umat…<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":9003,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_mi_skip_tracking":false,"footnotes":""},"categories":[3],"tags":[],"class_list":["post-9001","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-kesaksian"],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/9001","targetHints":{"allow":["GET"]}}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=9001"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/9001\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":9004,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/9001\/revisions\/9004"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/9003"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=9001"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=9001"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.kesaksian.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=9001"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}